1 Feb 2014

Kasih Dibalik Murka



Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya acapkali harus menunjukkan ketegasan-Nya dalam pendirian karena dengan demikian anak bertahap dapat mengerti maksud baik dari orangtua. Terkadang jika anak melakukan kesalahan orang-tua perlu memberikan hukuman yang mendidik dan membangun sebagai sarana agar ada efek jera dan kejadian serupa tidak terulang lagi. Terlebih ketika anak mengakui kesalahannya dan mau bertobat dengan sungguh, biasanya orangtua dengan senang hati menerima permohonan maaf itu dan kembali memberikan penghiburan kepada si anak agar hubungan baik tetap terjaga. Demikianlah hendaknya keharmonisan yang terjadi antara orangtua dan anak.

Senada dengan hal tersebut, dibalik murka yang Tuhan ungkapkan, Ia masih mau mendengar seruan orang yang dengan sungguh-sungguh mau bertobat kepada-Nya. Terlebih kemudian Tuhan memberikan janji berkat kepada mereka. Pertobatan itu dijawab dengan berkat janji yang akan Tuhan genapi dengan kasih-Nya. Ia begitu tulus menunjukkan sayang dan kasih kepada umat ciptaan-Nya sendiri, meskipun umat-Nya selalu berbuat dosa.

Tuhan bertindak demikian juga di dalam kehidupan kita. Ia bagaikan orangtua yang begitu mengasihi anak-anak-Nya, bahkan Ia sendiri yang menebus dan menghapus dosa manusia di dalam Yesus. Masalahnya apakah kita peka akan hal itu ? Apakah kita benar-benar menyadari bahwa kehidupan ini merupakan bagian dari rangkaian cinta kasih dan kesetiaan Tuhan yang tidak akan putus, meskipun kita seringkali tidak setia kepada-Nya. Janganlah sia-siakan kasih Tuhan yang selalu mau mengampuni segala dosa dan menggantikannya dengan berkat. Dalam aktivitas kita hari ini, tunjukkanlah bahwa kita memiliki hati yang terpaut kepada Tuhan dan itu nyata di dalam sikap, saat berdampingan dengan sesama. Percayalah, murka-Nya merupakan bagian dari kasih-Nya.

Doa : Terimakasih ya Bapa atas kasih pengampunan-Mu, ajar kami untuk hidup di dalam kesetiaan yang Engkau teladankan.

Sumber : Sabda BIna Umat edisi 127
Foto : google.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Close X
Back to TOP