3 Feb 2014

Berjiwa Besar

Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari kamu, bukankah kami mempunyai hak lebih besar ?
~1 Korintus 9 : 12


Esther Kim dan Kay Poe adalah 2 orang gadis asal Houston yang menjalin persahabatan sejak usia 7 tahun. Mereka memiliki banyak kesamaan dan banyak hal. Dala, satu kesempatan Kay berujar "Aku tidak hanya mengganggap Esther sebagai temanku, tetapi lebih dari itu ia adalah saudaraku. Kami tumbuh bersama, saling memotivasi dan saling menolong untuk menjadi yang terbaik." Keduanya adalah atlet taekwondo yang pada suatu ketika harus saling berhadapan di babak final kejuaraan taekwondo tingkat nasional. Semua orang penasaran, baik para penonton, reporter, fotografer untuk menyaksikan pertandingan ini. Apa yang akan terjadi ketika salah seorang dari mereka dinyatakan menang dan lainnya kalah ? Akankah keadaan ini membuat persahabatan yang mereka bangun sejak kecil hancur ?

Pada turnamen sebelumnya Kay memenangkan pertandingan namun mengalami cidera pada lututnya, kini akankah ia mampu mengalahkan Esther, sahabatnya ? Di tengah pertandingan yang berlangsung. Kay sudah hampir tidak dapat berdiri sehingga dapat dipastikan Estherlah yang akan menang menuju Olimpiade 2000 di Sydney mewakili Amerika. Namun Esther Kim membuat semua orang terpukau ? Ia memilih untuk tidak melakukan serangan kepada Kay sahabatnya, melainkan hanya bertahan. Akhirnya Kaylah yang memenangkan pertandingan. Esther mengalah bagi sahabatnya Kay. Ujarnya "Meskipun aku bukan juara, tetapi untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasakan menjadi seorang pemenang".

Inilah pelajaran yang indah mengenai kebesaran hati seseorang yang rela membiarkan temannya naik ke puncak. Bukan hal yang mudah untuk mengesampingkan ambisi dan harapan kita, dengan memberikan kesempatan kepada orang lain menempati posisi yang seharusnya menjadi milik kita. Tetapi ini bukanlah hal yang sulit bagi orang-orang yang berjiwa besar. Kebesaran jiwa hanya mungkin lahir dari roh yang terus menerusdi latih untuk tidak menaruh harapan pada perkara-perkara jasmaniah yang fana adanya.

Doa : Bapa, hanya dengan pertolongan-Mu saja aku akan mampu, berbesar hati mengesampingkan keinginanku demi kebahagiaan sesamaku. Terima kasih Bapa.

Sumber : Sabda BIna Umat edisi 127
Foto : google.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Close X
Back to TOP