PGI – Jakarta. “Saya menyambut Tema Sidang Raya ini, yang saya pahami tidak hanya dalam harafiah. Betul Aceh dan Nias dilanda tsunami dan gempa bumi hebat, dan kini sudah bangkit. Tetapi kita, sebagai bangsa, juga mengalami beragam kegaduhan di tahun 1998. Keyakinan dan harapan bagaimana Tuhan mengangkat kita dari situasi sulit ini ke arah yang lebih baik, tergambar dalam tema ini”, demikian antara lain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons Undangan PGI untuk menghadiri Sidang Raya PGI yang akan berlangsung 11-17 Nopember 2014 di Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara.
Ketua Umum PGI, Pdt Dr Andreas Yewangoe, yang didampingi oleh Sekretaris Umum PGI, Pdt Gomar Gultom bersama Panitia Sidang Raya menjumpai Presiden terkait dengan rencana penyelenggaraan Sidang Raya XVI PGI yang bertema “Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya”
Presiden berjanji akan meneruskan kepada Presiden yang akan datang untuk menyampaikan undangan ini, agar Presiden terpilih nanti segera mengagendakannya.
Pada kesempatan ini, Ketua Panitia Pelaksana Sidang Raya (SR), Martinus Lase, menginformasikan kepada Presiden bahwa persiapan SR hingga saat ini berjalan baik dan Nias sudah siap menyambut 2000-3000 tamu. “Kendala yang terutama adalah sarana perhubungan. Penerbangan dari Medan ke Gunungsitoli hanya mampu mengangkut 560 orang per hari dengan 8 kali penerbangan, sehingga membutuhkan penanbahan penerbangan. Demikian juga dengan jalan dari Gunungsitoli ke Nias Barat masih harus dibenahi, serta keterbatasan kendaraan di Nias.
Menanggapi ini Presiden berjanji untuk membantu proses persiapan agar Sidang Raya dapat berjalan dengan baik. Presiden langsung memerintahkan Mendagri dan Menteri Perhubungan untuk turun ke lapangan dalam membenahi infrastruktur dan sarana yang dibutuhkan.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, yang turut mendampingi Presiden merespons bahwa ia akan menyiapkan dan menambah penerbangan ke Nias dan menyediakan 20 unit bus Damri untuk kebutuhan pelaksanaan Sidang Raya.
Sepuluh Tahun Kepresidenan SBY
Ketua Umum PGI juga menyampaikan terimakasih kepada SBY atas pengabdian dan pelayanannya selama hampir sepuluh tahun ini menjadi Presiden RI. “Tidak selalu kita sejalan dan sependapat, karena perspektif yang berbeda. Tapi banyak kemajuan yang telah kita capai dan bangsa ini berjalan dengan aman di bawah Pimpinan Bapak. Tentu masih banyak yang belum tercapai dan yang masih harus kita tingkatkan di masa depan. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih atas kepemimpinan Bapak”, demikian Yewangoe.
Terkait dengan masa presidensialnya yang akan berakhir, SBY menyatakan bahwa
dia bisa bertahan sebagai presiden adalah karena doa, dukungan dan kritik masyarakat, termasuk kritik-kritik yang selama ini disampaikan oleh PGI. “Saya tulus mencintai semua elemen bangsa tanpa memandang bulu di tengah keragaman yang ada. “Hanya saja, negara kita sedang dalam transisi besar, barangkali rule of law belum sepenuhnya jalan; tapi niat saya dan pemerintah besar dalam rangka menciptakan harmoni dan kerukunan”, demikian Presiden SBY. Presiden juga mengatakan “Saya mendengar semua kritik, bahkan dari demonstrasi di depan istana pun saya baca spanduknya. Tapi masalahnya tidak semua bisa diselesaikan dengan cepat”.
Pilpres
Terkait dengan Pilpres yang tinggal dua hari lagi, Presiden memohon Pimpinan PGI agar menyerukan kepada seluruh umat Kristen untuk menciptakan suasana yang damai di tengah proses demokrasi ini. “Saat ini banyak yang kuatir akan ada kekacau-balauan. Tetapi menurut saya kuncinya ada pada pemimpin dari kedua kubu, bersama dengan pimpinan-pimpinan umat untuk memadamkan emosi, agar tidak mengkompori”.
Pemekaran Propinsi Kepulauan Nias
Pimpinan PGI dan Panitia yang hadir terdiri dari Bupati Nias, Bupati Nias Utara, Kepala Dinas Kesehatan Nias Selatan dan Walikota Gunungsitoli. Pada kesempatan ini, mereka menyampaikan permohonan agar gagasan memekarkan Propinsi Kepulauan Nias dapat direalisasikan dalam masa pemerintahan SBY. “Pemekaran ini menjadi penting untuk memajukan masyarakat Nias, yang dalam banyak hal sangat berbeda penanganannya dengan daratan Sumut. Semua persyaratan telah dipenuhi”, demikian Martinus Lase, Walikota Nias yang didukung oleh para. Bupati yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Menanggapi permohonan ini, Presiden menyebutkan, “Manakala pemekaran merupakan sebuah solusi, pasti kita akan disetujui. Kalau persyaratan kurang, maka akan dibantu!” Terhadap permohonan ini, Presiden menyerahkannya kepada Mendagri, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, untuk menindaklanjutinya.
Pertemuan PGI dengan Presiden SBY di Istana Presiden, Senin Siang (7/7/2014).
SBY didampingi oleh Menkopolhukam, Menko Kesra, Mensesneg, Mensekab, Menteri Agama, Mendagri, Menteri Perhubungan, dan Menteri Negara Lingkungan Hidup. (GG)
Sumber : www.pgi.or.id
Foto : kompas.com