11 Mar 2014

Kasih Allah Tak Terselami



Yang kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga
~ Ayub 4:8

Sebagai ciptaan, manusia selalu diliputi oleh keterbatasan. Sehingga tidak mampu menyelami kasih dan kehendak Allah. Kasih dan kehendak Allah melampaui daya nalar logika manusia. Filsuf Pascal pernah mengatakan: "Tahapan terakhir dalam upaya penalaran ialah pengakuan bahwa masih banyak hal yang tidak terselami oleh nalar...Bila mengenai hal-hal yang alami saja banyak yang tidak terselami oleh daya nalar manusia, tentu terlebih lagi hal-hal yang supra alami". Sekalipun demikian, dalam kehendak bebas-Nya, Allah memilih manusia menjadi bentara-Nya untuk mengekspresikan kasih-Nya kepada dunia.

Ayub adalah seorang yang benar dan saleh. Kesalehan Ayub, seperti yang diakui Elifas, nyata dalam setiap tindakannya, baik kepada Allah (ay.6) maupun terhadap sesama (ay.3,4). Karena kesalehannya maka wajar jika Ayub hidup berkelimpahan berkat. Apa yang ia tabur itulah yang dituainya. Sampai disini, kisah Ayub masih ternalar oleh logika Elifas. Hal yang tidak masuk akal Elifas adalah ketika Ayub menderita. Pertanyaan Elifas : mengapa Ayub menderita ? Bukankah ia seorang yang takut akan Allah dan selalu hidup saleh ? Elifas menyimpulkan bahwa Ayub telah menabur dalam kejahatan maka sekarang ia menuai penderitaan. Elifas tidak mampu menyelami kasih dan kehendak Allah.

Kisah Ayub disuguhkan untuk mematahkan pemahaman lama orang Yahudi bahwa jika seseorang hidup benar maka ia akan diberkati Allah; sebaliknya jika ia hidup tidak benar maka ia akan dihukum Allah. Pemahaman ini juga dipegang oleh gerakan 'teologi kemakmur' (prosperity teologi) diakhir abad 20.

Kasih Allah sangat luas tak terselami oleh manusia. Hal ini nyata ketika Allah harus menjadi manusia dalam diri Yesus serta harus menderita. Benar-benar tak terselami daya nalar logiko manusia, khususnya orang Yahudi. Tetapi kita harus bersyukur karena kita dipakai Allah sebagai bentara-Nya. Dengan hikmat dari Allah kita dapat memahami kehendak Allah dalam hidup kita sehingga dalam segala keadaan kita dapat bersyukur.

Doa : Tuhan berilah kami hikmat-Mu untuk memahami akan kehendak-Mu

Sumber : Sabda BIna Umat edisi 128
Gambar : www.timesofrefreshingontheoldpaths.wordpress.com 

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Close X
Back to TOP