Sekilas Sejarah GPIB Pancaran Kasih Depok

Rombongan pekabar Injil bersama dengan Bidang Diakonia dari GKI Kwitang Jakarta mengadakan perkunjungan ke Cimanggis.

Renungan Harian

Sabda Bina Umat

25 Mar 2014

Film Son Of God Tayang di Indonesia 9 April 2014

Jakarta - Film Son of God menyajikan visual epik, peristiwa besar sejarah perjalanan spiritual Yesus, yang kini kembali di angkat ke layar lebar (setelah Passion of The Christ 2004) selama satu dekade.

Tontonan ini akan memberikan para penikmat film tentang pemaparan sejarah epik  kehidupan Yesus hingga penyaliban, lewat penggambaran sinematek menarik, dramatis, kuat dan inspirasional.

Produser dan aktris, Roma Downey (Touched by an Angel, The Bible) dan produser Mark Burnett (The Voice, Survivor, Shark Tank, The Bible) telah sukses membawa miniseri epik Bible (2013) menjadi tontonan yang mendunia. Film Son of God diadaptasi dari miniseri 10 jam 'The Bible'.

"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan studio untuk merilis kisah ini sebagai film besar," kata Roma Downey kepada The Hollywood Reporter.

Film  Son of God diangkat dari miniseri Bible (2013) yang sukses besar di banyak negara. Film ini menampilkan visual dramatikal yang kuat, warna yang eksotis, efek visual yang memukau dan orkestrasi musik karya Hans Zimmer yang membuat film ini memiliki daya tarik.

Aktor kelahiran Portugis Diogo Morgado yang memerankan tokoh Yesus, menggambarkan Son of God sebagai film yang mempesonakan kerendahan hati ­Nya melalui segala ajaran­Nya, hingga proses penyaliban dan kebangkitan­Nya.
"Film ini menyajikan peristiwa hebat yang luar biasa, dramatis dan daya tarik cerita yang sangat mencengkram hati," kata Roma Downey.

Sekedar catatan pada 1988, lewat tangan sekaliber Martin Scorsese lahirlah film The Last Temptation of Christ. Sayangnya film ini juga mencuatkan banyak hujatan dari pemuka agama kristen dan publik Amerika sendiri.

Film berbiaya 7 juta dolar yang diangkat dari novel karya Nikos Kazantzakis, ini hanya menghasilkan pemasukan kotor sekitar 8 juta dolar.

Lain Scorsese, lain halnya dengan Mel Gibson, proyek Passion of the Christ (2004) menuai sukses besar. Film berkisah penyaliban Yesus yang berdasar pada kesaksian Lukas, Markus,Yohanes dan Matius ini, meraup pemasukan sekitar 600 juta dolar, dari bujet produksinya yang berbiaya sekitar 30 juta dolar.

Kini lewat tangan sutradara Christopher Spencer, yang juga membesut miniseri Bible, mencoba untuk mengangkat kembali kisah Yesus, tentu dengan angle yang agak berbeda.

Letupan emosional dalam film ini dibuat total oleh Spencer. Biaya film ini lebih murah ketimbang Passion of the Christ, Mel Gibson, yaitu 22 juta dolar. Para pemainnya pun juga tak terlalu familiar di layar sinema.Film ini siap dirilis di bioskop Blitz Megaplex seluruh Indonesia mulai 9 April.

Sejak akhir bulan Februari lalu, pemesanan tiket sudah mencapai angka puluhan ribu di seluruh Blitz Megaplex, sementara film ini baru akan tayang pada 9 April mendatang.

Besar kemungkinan, angka pemesanan tiket akan terus beranjak hingga ratusan ribu, mengingat film ini masih bertengger di lima besar box office Amerika Serikat.

Di Amerika Utara saja, baru di putar tiga hari (sejak 28 Feb 2014), Son of God sudah mengeduk 26,5 juta dolar. Hingga kini angka yang diraih Son of God selama 2 pekan (10 Maret 2014) pemutaran,telah mencapai sekitar 42 juta dolar lebih (berdasarkan International Movie Data Base-IMDb).

Bagi anda penikmat film­ epic sejarah, film Son of God tak perlu dilewati untuk ditonton. Rasa sedih, haru, kegembiraan serta patriotisme seorang Mesiah, tergambar linear dalam film berdurasi 138 menit ini.(Tempo.com)

11 Mar 2014

Kasih Allah Tak Terselami



Yang kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga
~ Ayub 4:8

Sebagai ciptaan, manusia selalu diliputi oleh keterbatasan. Sehingga tidak mampu menyelami kasih dan kehendak Allah. Kasih dan kehendak Allah melampaui daya nalar logika manusia. Filsuf Pascal pernah mengatakan: "Tahapan terakhir dalam upaya penalaran ialah pengakuan bahwa masih banyak hal yang tidak terselami oleh nalar...Bila mengenai hal-hal yang alami saja banyak yang tidak terselami oleh daya nalar manusia, tentu terlebih lagi hal-hal yang supra alami". Sekalipun demikian, dalam kehendak bebas-Nya, Allah memilih manusia menjadi bentara-Nya untuk mengekspresikan kasih-Nya kepada dunia.

Ayub adalah seorang yang benar dan saleh. Kesalehan Ayub, seperti yang diakui Elifas, nyata dalam setiap tindakannya, baik kepada Allah (ay.6) maupun terhadap sesama (ay.3,4). Karena kesalehannya maka wajar jika Ayub hidup berkelimpahan berkat. Apa yang ia tabur itulah yang dituainya. Sampai disini, kisah Ayub masih ternalar oleh logika Elifas. Hal yang tidak masuk akal Elifas adalah ketika Ayub menderita. Pertanyaan Elifas : mengapa Ayub menderita ? Bukankah ia seorang yang takut akan Allah dan selalu hidup saleh ? Elifas menyimpulkan bahwa Ayub telah menabur dalam kejahatan maka sekarang ia menuai penderitaan. Elifas tidak mampu menyelami kasih dan kehendak Allah.

Kisah Ayub disuguhkan untuk mematahkan pemahaman lama orang Yahudi bahwa jika seseorang hidup benar maka ia akan diberkati Allah; sebaliknya jika ia hidup tidak benar maka ia akan dihukum Allah. Pemahaman ini juga dipegang oleh gerakan 'teologi kemakmur' (prosperity teologi) diakhir abad 20.

Kasih Allah sangat luas tak terselami oleh manusia. Hal ini nyata ketika Allah harus menjadi manusia dalam diri Yesus serta harus menderita. Benar-benar tak terselami daya nalar logiko manusia, khususnya orang Yahudi. Tetapi kita harus bersyukur karena kita dipakai Allah sebagai bentara-Nya. Dengan hikmat dari Allah kita dapat memahami kehendak Allah dalam hidup kita sehingga dalam segala keadaan kita dapat bersyukur.

Doa : Tuhan berilah kami hikmat-Mu untuk memahami akan kehendak-Mu

Sumber : Sabda BIna Umat edisi 128
Gambar : www.timesofrefreshingontheoldpaths.wordpress.com 

10 Mar 2014

God's Not Dead



God's Not Dead  sebuah film bergenre Drama Rohani akan dirilis di Amerika pada 21 Maret 2014. Film yang menceritakan mengenai seorang anak muda yang membela keyakinannya tentang Tuhan. Josh Wheaton ( Shane Harper ) adalah seorang mahasiswa baru di kampusnya, dia adalah seorang anak muda Kristen yang saleh dan taat. Josh menemukan imannya disaat hari pertama kuliah, di kelas Filsafat. Profesor Radisson (Kevin Sorbo) yang dogmatis dan argumentatif memulai kelas dengan menginformasikan kepada siswa bahwa mereka harus mengingkari secara tertulis tentang keberadaan Tuhan, atau para siswa akan mendapat nilai gagal. Beberapa siswa dikelas mulai menulis "  Tuhan Telah Mati" pada sebuah kertas sesuai yang diperintahkan sang Profesor. Josh menemukan dirinya dipersimpangan jalan, harus memilih antara iman atau masa depanya.

Josh dengan gugup menolak apa yang diperintahkan sang Profesor, dan jawaban Josh  membuat Profesor Radisson marah. Akibat kemarahan profesor tersebut Josh diberi tugas yang menakutkan; Josh harus mengakui bahwa "Tuhan Telah Mati", atau Josh harus membuktikan  keberadaan Tuhan dengan menghadirkan bukti-bukti keberadaan Tuhan, baik diteliti dan argumen intelektual  selama semester berjalan.

Seberapa jauh Anda pergi ... untuk membela keyakinan Anda pada Tuhan ?

Jika Josh gagal untuk meyakinkan teman-teman sekelasnya keberadaan Tuhan , ia akan gagal dan menghambat tujuan akademik tinggi nya. Josh bertanya-tanya apakah dia benar-benar bisa memperjuangkan apa yang ia yakini . Bisakah dia benar-benar membuktikan keberadaan Tuhan ? Bukankah itu hanya lebih mudah hanya untuk menulis " Tuhan telah Mati " dan menempatkan seluruh insiden di belakangnya ?. Film ini menjalin beberapa cerita iman , keraguan dan tidak percaya , yang berpuncak pada seruan dramatis untuk bertindak. Film ini akan mendidik , menghibur , dan menginspirasi penonton untuk mengeksplorasi apa yang mereka percaya tentang Tuhan , memicu percakapan penting dan keputusan yang mengubah hidup.


God's Not Dead memiliki pemain berbakat dari aktor Kevin Sorbo termasuk ( SOUL SURFER , HERCULES , ANDROMEDA ) , Shane Harper ( GOOD LUCK CHARLIE , HIGH SCHOOL MUSICAL 2 ) , David AR Putih (kakak PUTIH , WAHYU ROAD dan JERUSALEM COUNTDOWN ) , dan Dean Cain ( LOIS & CLARK : THE NEW ADVENTURES OF SUPERMAN ) , dengan penampilan khusus oleh Christian Super -band Padi dan " Bebek Dinasti " Willie dan Korie Robertson.



Tuhan Tidak Berubah



Maka kataku : "Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan Yang Maha Tinggi berubah 
~ Mazmur 77:10

Tatkala seseorang mengalami kesesakan dalam hidupnya maka dalam kepasrahannya kepada Sang Pencipta dan Pemelihara ia melakukan tindakan iman seperti berdoa dan merenung. Pada akhir perenungan, ia tiba pada pertanyaan iman; di satu sisi dapat dimaknai sebagai pengakuan akan kedaulatan dan kemahakuasaan Allah bahwa Allah sesungguhnya mampu dan sanggup melepaskannya dari kesesakannya; di sisi lain, dimaksudkan sebagai pengakuan bahwa ia begitu rapuh untuk hidup dalam kebenaran sehingga ia mengalami kesesakan, karena itu ia membutuhkan rahmat Allah.

Dalam bacaan ini, tampak pergumulan Pemazmur terkait penderitaan bangsanya. Ia bahkan mewakili bangsanya yang sedang menderita. Dalam kesesakan, ia melakukan dua hal: Pertama, mencari Tuhan dengan tak henti-henti berdoa dan berseru kepada Tuhan sambil menadahkan tangan (ay.2-5);Kedua, ia merenung dan mengingat perbuatan Tuhan di masa lampau yaitu karya keselamatan yang dikerjakan Tuhan pada awal sejarah bangsanya (ay.6). Dalam perenungannya itu Pemazmur tiba pada pertanyaan iman. Ia bertutur: apakah Tuhan telah menolaknya ? Apakah kasih setia Tuhan telah lenyap ? Dan sudah lupakan Allah kepadanya ? (ay. 8-10).

Melalui doa dan perenungan itu akhirnya pemazmur memperoleh pengertian tentang kecemasan dan kegelisahan hatinya. Bahwa semua itu terjadi bukan karena tangan kanan Tuhan yang telah melakukan keperkasaan dan menyelamatkan itu berubah, melainkan karena hatinya tertikam (ay.11) akibat ia ingin melihat Tuhan yang bertindak dan berkarya menurut pikirannya.

Tuhan Allah tidak pernah berubah (bnd. Mal. 3:6; lb 13:8). Kasih setia Tuhan bagi dunia ini sangat nyata melalui pengorbanan Anak-Nya, Yesus Kristus. Ia rela menderita untuk kita dan demi keselamatan kita. Karena itu tatkala kita dihadapkan dengan kesesakan hidup, mari datang berseru kepada Allah sambil merenungkan kebaikkan-Nya yang tidak pernah berubah.

Doa: Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau tidak pernah berubah
Sumber : Sabda BIna Umat edisi 128
Gambar : Google.com

 
Close X
Back to TOP