Sebuah acara perhelatan besar Sidang Raya Christian Conference of Asia (CCA) ke-14 telah dilaksanakan di Jakarta, yang bertempat di Hotel Mercure Ancol pada tanggal 20-27 Mei 2015 di Jakarta.
Sidang raya yang diikuti oleh 437 peserta yang berasal dari 28 negara di Asia, termasuk didalamnya beberapa wakil dari PGI wilayah Depok. Dengan mengambil tema living together in the household of god yang artinya “hidup bersama di rumah Tuhan”, semua peserta diajak untuk dapat mendengar satu sama lain, berbagi beban dan pergumulan, merayakan kesukacitaan dan menyuarakan hal-hal yang patut disuarakan sebagai wujud kepedulian.
Pada hari pertama diadakan steering committee yang membahas tentang perubahan peraturan untuk mendukung keefektifan pelayanan di CCA dan tata cara pemilihan moderator (ketua) CCA. Selain itu dalam sidang ini juga ada pembahasan evaluasi dan review program-program CCA yang menyangkut program kesekretariatan umu dan financial; keadilan, masalah-masalah internasional serta mengenai Isu-isu publik dibahas secara khusus dalam dialog sidang parallel antara lain perdagangan manusia (human trafficking), perdamaian dan keadilan di Myanmar, pembunuhan massal di Armenian, hingga perdamaian dan hak asasi manusia di Papua Barat, peningkatan fundamentalis agama dan kekerasan.
Dalam sidang raya ini juga ada diskusi lintas agama yang bertujuan untuk membuka pandangan perspektif yang lebih luas bagi para peserta sidang raya. Hadir dalam diskusi ini Dr. Musdah Mulia, Ketua Indonesian Conference on Religion for Peace (ICRP) dan dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta. Ven. Banagala Upatissa, pimpinan Mahabodi Society of Sri Langka (Budha) dan pimpinan Sangha Nayaka fo japan, Swami Isa, a Hindu spiritual leader dan theoretical scientis dari Trivandrum, India and Dr. Tong Wingsze, direktur Tao Fong Shan Christian Center in Hongkong and adjunct professor at the Divinity School of Chu Chi College at Chines University.
Terdapat 4 prinsip yang harus diwujudkan untuk membangun dialog antar umat percaya yaitu prinsip kemanusiaan, kekeluargaan, demokrasi dan kemajemukan agama. Kita harus hidup dengan kesamaan tingkat satu sama lain, menghormati satu sama lain. Setiap orang harus sadar bahwa menjadi seorang individu dia juga harus menjadi bagian kesatuan dengan dunia. Energi positif yang dia berikan akan memberii dampak positif juga kepada kehidupan bersama di dunia. Kita tidak dapat hidup seorang diri dalam dunia yang diciptakan Tuhan ini tanpa memiliki hubungan dengan orang-orang yang memiliki kepercayaan lain.
Diakhir acara konfrensi ini dilakukan pemilihan fungsional Christian Conference of asia dan terpilih sebagai Moderator (ketua) CCA periode 5 tahun berikut adalah Ephorus HKBP, Pendeta WTP Simarmata, M.Th. suatu kehormatan bagi Indonesia memiliki pemimpin di tingkat Asia.
Penutupan sidang raya CCA ini secara khusus sekretaris jenderal CCA Ibu Henriette Hutabarat lebang menyampaikan terima kasih kepada seluruh delegasi yang hadir dan panitia lokal yang telah mempersiapkan dan mendukung sidang raya ini dengan sangat luar biasa yaitu kepada bapak Sukur Nababan sebagai ketua panitia dan bapak Pdt. Binsar Pakpahan sebagai sekretaris panitia.
Sumber : www.pgi.or.id